RSS

laporan


                                                                                                                                                   I.      PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
 Terong merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (Solanaceae). Terong sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dan banyak digunakan untuk keperluan konsumsi, baik dalam kondisi segar maupun yang sudah diolah terlebih dahulu. Spesies tanaman terong diantaranya: terong biasa (S. melongena var. esculentum), terong panjang (S. melongena var. serpentimum), dan terong kerdil (S. melongena var.depressum), ( Imdad dan Nawangsih, 2001).
Konsumsi akan buah terong dari tahun 2004 sampai tahun 2007 terus mengalami peningkatan. Konsumsi buah terung tahun 2004 mencapai 2.55 kg/Th perkapita dan mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2007 yakni, mencapai 3.48 kg/Th perkapita. Kebutuhan akan terung dapat dipenuhi dengan menggunakan benih bermutu pada teknik budidaya. Produksi benih bermutu tidak lepas dari penentuan masak fisiologis dari benih yang akan di panen. Diperlukan waktu yang tepat dalam pemanenan benih. Banyak tolok ukur untuk menentukan tingkat kemasakan benih yang digunakan saat ini diantaranya bobot kering benih, kadar air benih, bobot 1000 butir benih, daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih, walaupun sebagian besar dari tolok ukur tersebut mempunyai kelemahan yakni, diperlukan waktu yang relatif lama untuk mengetahui hasilnya, (Dirjen Horti, 2009).
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan suatu tolok ukur yang lebih cepat dalam mendeteksi tingkat kemasakan benih. Sadjad et al. (1999) menyatakan perlunya pencarian indikator kuantitatif lain yang didasarkan proses biokimia untuk mendeteksi Vigor biokimiawi (Vbiok.). Salah satu tolok ukur yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat kemasakan benih ialah melihat kandungan klorofil dan karotenoid dalam benih yang berhubungan dengan perubahan warna pada buah pada setiap fase kemasakan buah.Karoten dan klorofil berfungsi dalam membantu proses penyerapan cahaya pada proses fotosintesis, (Jelink 1998)

















B.         TUJUAN
1.       Untuk memenuhi kebutuhan pasar, dimana terung ungu merupakan sayuran buah yang disukai masyarakat yang tentunya harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan terung ungu dapat diolah dengan menghasilkan bermacam-macam produk lahan, serta dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kita.
2.      Melatih siswa untuk melakukan salah satu bentuk usaha dibidang pertanian  atau menanamkan jiwa wirausaha.
3.      Memantapkan dan mengembangkan pengalaman belajar siswa diunit usaha yang bergerak dalam bidang pertanian.
C.  MANFAAT
1. Memperoleh ilmu pengetahuan tentang teknis usaha tani terong  yang dapat  mempengaruhi  kelayak, berwirausaha dan siswa mendapat, pengalaman dalam berwira usahatani  Terong (Solanum melongena l).
2. Berani membuat usaha sendiri bahkan mengembangkannya terutama dalam usahatani Terong (Solanum melongena l).
3.  Mengetahui usaha apa yang dapat dibudidayakan dalam usaha tani


II.        PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
                 Praktik Kerja Agribisnis (PKA) dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013 yang dilaksanakan dikebun praktek SMK-SPP atau lahan Guntung Lua, Kecamatan  Banjarbaru. Lihat lampiran (hal 19)
B.     Kegiatan
Syarat tumbuh tanaman terung yaitu:
·         Iklim dan cuaca
Terung ditanam pada awal musim kemarau, tetapi praktik yang dilakukan dilahan adalah pada musim hujan.
·         Terung menghendaki tanah yang berlempung cukup bahan organik.
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam “Usaha Tani Terong” (Solanum melongena l). adalah:     
a.     Persemaian
Benih disebar didalam karung yang sudah berisi tanah dan campuran pupuk kandang.
Setelah berumur 15 hari, bibit dipindahkan ke dalam polybag atau gelas aqua kecil yang telah diisi media tanah dan pupuk kandang halus (2:1). Tiap wadah diisi dengan satu bibit terung yang baik, kemudian simpan di tempat teduh selama 1-1,5 bulan atau telah berdaun 4 helai.


b.         Pengolahan  lahan
Bersihkan lahan dari gulma dan batu kerikil, cangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm,kemudian beri pupuk kandang 1 karung untuk 1 bedengan yang panjangnya 15 m dan lebar 1 m dan diaduk rata hingga gembur.
kemudian buat bedengan bentuk punggung sapi  selebar 100 cm dan jarak antar bedengan 40 cm dengan tinggi bedengan 30 cm .
c.       Pemasangan Mulsa
Mulsa dipasang setelah bedengan sudah jadi dan sudah tercampur pupuk kandang, dan kapur.  Mulsa dipsang pada waktu siang hari pada jam 2 siang, dan langsung diberi lubang untuk penanaman.
d.    Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada pagi atau sore hari, karena agar tanaman yang baru ditanam dapat menyesuaikan pada tempat tumbuhnya.
Jarak tanam yang digunakan adalah 2 baris tanam, per bedengan diatur dengan jarak antar tanaman 50 x 60 cm. Sebelum penanaman dilakukan penyiraman bedengan  terlebih dahulu, supaya kelembapan di dalam tanah tetap terjaga, tanaman tidak setres pada saat penanaman dan lubang tanam sedalam 30 cm. Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan atau sudah mempunyai 4-5 helai daun, pilih tanaman yang seragam dan sehat. Pemindahan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar dan daun. Jumlah tanaman 1 bedeng yaitu 46 tanaman



e.         Pemliharaan
Diantaranya:
1.      Penyulaman
Dilakukan apabila ada tanaman yang tidak tumbuh atau mati.  Sulamlah tanaman yang mati satu minggu setelah tanam atau maksimal 15 hari setelah tanam penyulaman dilakukan agar jumlah tanaman per satuan luas akan tetap optimum sehingga target produksi akan tetap tercapai. Jumlah tanaman yang disulam yaitu 10 tanaman.
2.         Pemasangan ajir (turus)
Pemasangan ajir dilakukan pada tanamn yang sudah berumur 14 hari setelah tanam, sehingga tidak merusak perakaran, ajir dipasang agar tanaman tidak roboh saat terjadi hujan besar dan angin kencang.
3.         Penyiangan
Penyiangan dilakukan disekitar bawah tanaman yang tidak tertutup mulsa. Penyiangan bertujuan agar tanaman pokok tidak terganggu.
4.         Perempelan
Perempelan dilakukan pada tunas air dibawah cabang utama, dan tunas-tunas pada ketiak daun. Perempelan bertujuan agar meningkatkan dan memperbaiki kualitas produksi.
f.          Hama dan Penyakit
1.      Kutu daun (Aphis spp ): Menyerang dengan menghisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun yang masih muda daun tidak normal keriput, keriting dan menggulung sebagai vector atau perantara virus. 
Cara pengendalian : semprot tanaman menggunakan insektisida Matador dengan  dosis 2 tutup matador 1 tangki (15 liter).

2.      Hawar Daun
Penyebab              : Disebabkan oleh jamur phytophthora infestans (Mont).
Gejala                    : Daun-daun yang sakit mempunyai bercak-bercak nekrotik
                           pada tepi dan ujungnya.
Pengendalian       : cabut tanaman untuk mengurangi kerusakan antara   tanaman                  lainnya.
6.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 minggu setelah tanaman ditanam dibedengan yaitu pupuk urea. Pemupukan dilakukan secara kocor yaitu melarutkan pupuk dengan air agar mudah langsung terserap oleh tanaman. Pemupukan pertama menggunakan urea 3 genggam/ 10 liter air untuk 2 bedeng , kemudian untuk pemupukan selanjutnya pada masa pembungaan digunakan KCL dengan dosis yang sama.
g.      Panen
Waktu panen ungu sekitar 3 bulan setelah tanam, adapun prktek yang kami lakukan yaitu antara 55-65 hari.
Cara panen dapat langsung menggunakan tangan atau disarankan menggunakan guntin dan buah dipanen menggunakan tangkainya



h.      Pemasaran
Pemasaran dilakukan ketika buah terung sudah dipanen, buah terung dipasarkan langsung ke Pasar atau pun diecerkan ke rumah-rumah warga.
















III.  ANALISA USAHA
A.    Input
1.      Saprodi habis terpakai
a.         Benih terong ungu 1/2 bks @ Rp. 16.000                    Rp. 8.000
b.      Pupuk kandang 2 karung @ Rp. 10.000                     Rp. 20.000
c.       Pupuk trico kompos 1 karung @ Rp. 35.000              Rp. 35.000
d.      Pupuk urea 2 kg @ Rp. 3.000                                     Rp. 6.000
                                                                        JUMLAH     Rp 69.000
           
2.      Biaya sewa alat tahan lama
 cangkul =Rp. 70.000,- /thn
Sewa cangkul yang di gunakan 4 jam/ hari. 30 jam dalam dalam waktu 3 bln
Sewa cangkul = (30 : 120) × 70.000  
                                    4                                 
Jumlah           =Rp. 4.375,-
a. Handsprayer      3 kali @ Rp.2.000                               Rp.  6.000
b. Gembor              3 bulan @ Rp.1.000                            Rp.  3.000   
c. Turus                  60 batang @ Rp.100                           Rp.  6.000 +
JUMLAH       Rp. 19.375



1.      Biaya tenaga kerja
2.      Pengolahan tanah 1HOK @ 30.000   Rp. 30.000,-
3.      Pemeliharaan ½ HOK @ 15.000        Rp. 15.000,-
4.      Pemungutan hasil ½ HOK @ 15.000 Rp. 15.000,-   
Jadi biaya tenaga kerja = I + II + III
= Rp.30.000,- + Rp. 15.000,- + Rp. 15.000
= Rp. 60.000,
TOTAL INPUT                                                                   
1.                  Saprodi habis terpakai                                                 Rp.  69.000
2.                  Sewa alat                                                                                 Rp.   19.375
3.                  Biaya tenaga kerja                                                                   Rp.  60.000  +
JUMLAH       Rp. 148.375    









B.     Output
Produksi yang dihasilkan dalam pemanenan 1 bedeng adalah
Panen 1, tgl 26 April 2013                              = 1 kg
Panen 2, tgl 30 April 2013                              = 2 kg
Panen 3, tgl 3   Mei 2013                                = 2 kg
Panen 4, tgl  7  Mei 2013                                =2kg
Panen 5, tgl 14 Mei 2013                                =2 kg
                                                                       
Hasil penjualan tidak selalu sama yaitu:
Panen 1, 1 kg dengan harga @Rp. 5.000/kg              Rp.5.000
Panen 2, 2 kg dengan harga@Rp. 5.000/kg               Rp.10.000
Panen 3, 2 kg dengan harga@Rp. 5.000/kg               Rp.10.000
Panen 4, 2 kg dengan harga@Rp. 4.000/kg               Rp.10.000
Panen 5, 2 kg dengan harga@Rp.3.000/kg                Rp.6.000
Jumlah semuanya yaitu: @Rp. 41.000
a.       Keuntungan
=  output-input
=  Rp.41.000 – Rp148.375
= Rp.-107.375
b.      O/I Rasio
= output/input
=Rp.41.000/148.375
= 0.27
Dari hasil O/I Rasio “Usaha Tani Tanaman  terong”  adalah 0,27.  Maka usaha terung ini merugikan dan tidak layak untuk di usahakan karena setiap korbanan 1 merugikan Rp. 0,73












IV. MASALAH DAN PENYELESAIAN
A.    MASALAH
1.         Semestinya waktu penanaman sesuai dengan pola tanam musim kemarau kerena musim penghujan berpengaruh pada faktor tumbuhnya . Akibatnya terkait dengan hama dan penyaki dan tanah dan iklim. Dari syarat iklim sangat baik ditanam ketika musim kemarau, tetapi dalam pelaksanaannya  pada musim penghujan. Dari syarat tanah menghendaki berlempung dan kaya bahan organik
2.         Produksi yang di peroleh ada yang sempat di panen dan ada yang belum sempat panen. Produksi yang sempat panen belum sampai target maksimal. Dan yang tidak sempat panen mengalami kerugian yang dikarnakan penanaman terong ungu pada musim penghujan.
3.         Analisis usaha yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan dan menunjukan hasil yang merugikan.
B.       PENYELESAIAN
1.         Semestinya tanaman terong ditanam pada musim kemarau, tetapi yang kami lakukan pada musim penghujan. Itu mengakibatkan kepada masalah hama dan penyakit, iklim serta tanah.
2.          Semestinya pemanenan dapat mencapai target yang maksimal, baik yang telah  panen atau yang belum panen, tetapi mengingat pelaksanaan yang tidak sesuai dengan iklim dan cuaca hasil yang didapat tidak sesuai.
3. Agar dapat menunjukkan hasil yang sesuai penanaman harus disesuaikan   dengan iklim cuaca yang sedang terjadi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
1.    Terung dapat dijadikan gorengan, lauk pauk juga makanan tambahan dan makanan cemilan (bisa dijadikan keripik).
Terung ungu per 250 gram memiliki nilai gizi antara lain energy 17,4 kal, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, kolesterol 0 mg, vitamin A 2,8 mg, vitamin B1,B2,B3 2,8 mg, vitamin C 2,8 mg, potassium 187 mg, kandungan air 92,5 gram.
2.    Semestinya pemanenan dapat mencapai target yang maksimal, baik yang telah panen atau yang belum panen, tetapi mengingat pelaksanaan yang tidak sesuai dengan iklim dan cuaca hasil yang didapat tidak sesuai.
3.    Analisis usaha belum bisa dihitung karena belum panen sepenuhnya sehingga menuju hasil yang merugikan.
B.  Saran
1.        Dengan gizi yang baik untuk tubuh maka akan baik untuk tubuh kita maka jika tampilan saat memasarkan terung diubah menjadi lebih menarik maka akan membuat konsumen lebih menyukai buah terung ungu.
2.        Terus melakukan peningkatan hasil yang menguntungkan dan meningkatkan produksi yang didapat lebih tinggi dalam Praktik Kerja Agribisnis, untuk itu faktor tumbuh serta pemeliharaan tanaman terus diperhatikan agar dalam kenyataannya dapat menggambarkan hasil yang memuaskan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS